YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

GLAUKOMA VS KATARAK

GLAUKOMA VS KATARAK

 

Glaukoma dan katarak merupakan gangguan pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Glaukoma merupakan kondisi yang disebabkan oleh penumpukan tekanan mata yang menyebabkan kerusakaan pada saraf penglihatan. Sedangkan, katarak adalah perubahaan pada lensa mata, di mana lensa mata menjadi keruh. Kedua penyakit ini dapat diobati, terutama apabila didiagnosa lebih awal.

 

Meskipun memiliki kesamaan, seperti didiagnosis pada orang yang lebih tua, glaukoma dan katarak memiliki penyebab, tanda dan gejala, serta penanganan yang berbeda. Mari kita lihat lebih dekat kedua kelainan mata ini, serta faktor risiko, gejala serta pengobatan untuk keduanya.

 

 

GLAUKOMA

 

Glaukoma merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi saraf penglihatan. Hal ini terjadi ketika cairan yang disebut dengan aqueous humor, menumpuk di mata yang kemudian menyebabkan peningkatan tekanan mata atau yang disebut sebagai tekanan intraokular (TIO). Penumpukan cairan ini terjadi ketika produksi aqueous humor berlebih atau jaringan tempat cairan atau jalur trabekular tersumbat. TIO yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada saraf penglihatan, yang nantinya akan menyebabkan glaukoma.

 

Faktor risiko terjadinya glaukoma, antara lain:

  • Orang yang berusia di atas 60 tahun
  • Orang keturunan Afrika-Amerika atau Latin lebih cenderung menderita glaucoma sudut terbuka
  • Wanita dan orang Asia Tenggara atau Alaska berisiko lebih tinggi menderita glaucoma sudut tertutup
  • Orang yang memiliki keluarga dengan riwayat glaukoma

 

Ada dua jenis glaukoma, yaitu glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka merupakan bentuk glaukoma yang paling umum terjadi, di mana lambat laun mata mengalami kesulitan untuk mengeluarkan cairan yang menyebabkan penumpukan tekanan mata. Karena tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak menyebabkan gangguan penglihatan secara langsung, glaucoma sudut terbuka terkadang tidak terdeteksi pada stadium awal.

 

Pada stadium lanjut, gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Adanya bintik buta atau serpihan pada bagian samping atau tengah penglihatan
  • Penglihatan terowongan di mana terjadi penyempitan lapang pandang perifer/ samping

 

Sementara itu, glaucoma sudut tertutup terjadi ketika iris sangat berdekatan dan menghalangi ruangan untuk membuang cairan di mata. Ketika cairan mata tiba-tiba tidak dapat melewati ruangan pembuangan, tekanan mata meningkat tajam dan menimbulkan gejala secara langsung.

Gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Mata tampak kemerahan disertai dengan nyeri pada mata
  • Mual dan muntah
  • Nyeri kepala hebat
  • Penglihatan kabur,
  • Melihat lingkaran cahaya saat melihat cahaya.

 

Pilihan pengobatan pertama untuk glaucoma berupa pemberian obat yang dapat membantu mengurangi tekanan pada mata. Jika dengan pemberian obat tidak efektif, dokter mata akan menyarankan untuk melakukan operasi.

 

KATARAK

 

Katarak merupakan kekeruhan pada lensa mata. Katarak terbentuk ketika protein di lensa mata mulai rusak dan menggumpal, yang kemudian menyebabkan titik keruh yang seiring waktu meluas dan menutupi area lensa. Penyebab katarak yang paling umum adalah perubahan alami pada mata seiring bertambahnya usia. Meskipun katarak paling sering terjadi secara alami, katarak dapat terjadi akibat cedera pada mata atau pasca operasi, seperti glaukoma. Selain itu katarak juga dapat terjadi sejak lahir akibat infeksi di dalam rahim.

 

Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya katarak, antara lain:

  • Diabetes
  • Obesitas
  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Penggunaan steroid jangka panjang
  • Penggunaan alkohol yang berlebihan
  • Paparan sinar matahari yang berlebihan

 

Pada pasien dengan katarak, kehilangan penglihatan mungkin tidak terlihat pada awalnya. Namun saat katarak berkembang, pasien mengalami penglihatan kabur, silau, dan kesulitan melihat dari dekat atau dalam cahaya redup. Selain itu gejala yang muncul antara lain:

  • Penglihatan kabur atau berawan
  • Rabun senja (penglihatan menurun pada malam hari)
  • Melihat warna memudar
  • Merasa cahaya terlalu terang
  • Melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya
  • Penglihatan ganda

 

Beberapa perubahan gaya hidup seperti dengan melindungi mata dari sinar matahari dengan menggunakan kacamata hitam, mencegah atau berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, melakukan pemeriksaan mata secara teratur, dapat mencegah dan memperlambat perkembangan katarak. Namun pada katarak lanjut, operasi katarak merupakan pengobatan untuk mengatasi katarak.

 

Phacoemulsification adalah salah atau teknik operasi Katarak yang ampuh untuk menyembuhkan mata katarak tanpa jahitan. Operasi Katarak Phacoemulsification ini merupakan tindakan atau metode operasi Katarak yang memberikan kenyamanan yang lebih bagi pasiennya.

Keunggulan Operasi Katarak Phacoemulsification dibandingkan teknik operasi katarak lainnya, antara lain

  • Tanpa Jahitan
  • Proses cepat (15 menit)
  • Pasien bisa langsung pulang setelah operasi
  • Pemulihan & perawatan setelah operasi lebih mudah dan cepat
  • Untuk semua jenis katarak
  • Mengurangi rasa nyeri & ketidaknyamanan setelah operasi

 

 

Bagi Anda yang mengalami gejala glukoma atau juga mengalami gejala katarak, disarankan untuk segera periksa ke Poliklinik Mata di RS Palang Biru Kutoarjo yang buka setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu pukul 13.00 s.d. selesai dan hari Jumat pukul 11.00 s.d. selesai. Poliklinik Mata di RS Palang Biru Kutoarjo ditangani oleh dr. Titiek Harsini, Sp.M. RS Palang Biru Kutoarjo juga melayani Operasi Katarak Phacoemulsification dan pembiayaannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Selain itu, RS Palang Biru Kutoarjo juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi, seperti Sinar Mas, Prudential, AdMedika, KAI, BNI Life dan masih banyak lagi.

 

Salam sehat!