YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

ASI EKSKLUSIF BAGI IBU BEKERJA

ASI EKSKLUSIF

bagi IBU BEKERJA

 

ASI merupakan sumber nutrisi terbaik pada bayi dan berkontribusi terhadap kesehatan ibu. ASI memiliki komponen bioaktif yang tidak dapat diproduksi oleh susu formula atau susu pengganti lain. Oleh karena itu, sangat penting bahwa begitu seorang ibu kembali bekerja, anak tetap mendapatkan ASI.

 

World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dan melanjutkan pemberian ASI dengan makanan pendamping setidaknya sampai usia 2 tahun. Akan tetapi, praktik pemberian ASI di Indonesia masih rendah, hanya mencapai 52,5% dari seluruh bayi berusia kurang dari 6 bulan pada tahun 2021. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah pekerjaan.

Manfaat ASI

Dari ASI, anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang tepat yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Selain bermanfaat bagi anak, menyusui berkontribusi bagi kesehatan anak dan ibu. Berikut manfaat ASI bagi anak dan ibu:

  • Bagi anak:

ASI melindungi anak dari penyakit menular seperti diare dan infeksi pernapasan, sehingga mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan penyakit anak yang umum. ASI juga berperan dalam mencegah penyakit tidak menular, seperti obesitas, kelebihan berat badan, hiperkolesterolemia, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

  • Bagi ibu:

Menyusui dapat membantu proses pemulihan setelah melahirkan karena mencegah pendarahan hebat. ASI juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti kanker payudara, kanker ovarium, penyakit jantung dan diabetes.

 

TIps Pemberian ASI untuk Ibu Bekerja

Bagi ibu yang bekerja, ASI tetap harus diberikan. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan oleh ibu pekerja agar dapat memberikan ASI kepada bayi:

Persiapkan metode untuk memerah ASI

Penting untuk mempersiapkan ASI sejak awal sebelum kembali bekerja. ASI dapat diperah dengan menggunakan tangan atau menggunakan alat pompa khusus, baik secara manual maupun elektrik. Selain itu sebelum kembali bekerja, latih bayi dari jauh hari untuk menyusu dari botol yang berisi ASI agar bayi dapat terbiasa.

 

Pahami cara penyimpanan ASI

Ibu dapat memerah ASI setiap 3 jam. Setelah ASI diperah, simpan ASI di wadah yang aman, beri label untuk tanggal pemerahan ASI, lalu masukkan ke dalam lemari es dan bawa pulang dengan termos es atau cooler bag saat selesai bekerja. Berikut panduan suhu lemari es dan lama penyimpanan ASI:

    1. ASI yang baru diperah disimpan dalam cooler bag (15°C) : 24 jam
    2. ASIP segar di dalam ruangan 27°C s/d 32°C : 4 jam
    3. ASIP segar di dalam ruangan<25°C : 6-8 jam
    4. Kulkas <4°C : 48-72 jam (2-3 hari)
    5. Freezer pada lemari es 1 pintu (-15°C s/d 0°C) : 2 minggu
    6. Freezer pada lemari es 2 pintu (-20°C s/d -18°C) : 3-6 bulan

 

Pahami cara menyiapkan ASI

Sebelum diberikan pada bayi, hangatkan ASI dengan cara merendam wadah ke dalam air hangat. Hindari penghangatan ASI dengan microwave atau kompor agar antibodi yang terkandung dalam ASI tetap dapat berfungsi.

 

Persiapkan peralatan untuk memerah ASI

Persiapkan segala perlengkapan untuk memerah ASI, seperti: alat pompa, cooler bag atau kotak pendingin dengan es/gel pack, sikat untuk mencuci wadah dan pompa, wadah penyimpanan ASI serta label, bra menyusui cadangan, dan tisu basah dan kering.

 

Perhatikan asupan cairan dan nutrisi ibu

Kebutuhan kalori wanita menyusui kurang lebih ekstra 300-400 kalori per hari dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.  Untuk memenuhi kebutuhan cairan, minum air putih 14 gelas per hari pada 6 bulan pertama, dan 12 gelas per hari pada 6 bulan kedua.

 

Hindari stress

Saat ibu menyusui merasa stres, kadar hormone oksitosin akan terganggu sehingga dapat berdampak terhadap jumlah ASI. Untuk itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress antara lain dengan beristirahat yang cukup, meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri, latihan pernapasan dan meditasi, berolahraga ringan, berbicara dengan orang terdekat atau profesional.