YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)
  • Home
  • /
  • Hemodialisa

Hemodialisa

INSTALASI DIALISIS

RS. PALANG BIRU KUTOARJO

Dialisis Untuk Mengatasi Gagal Ginjal

DIALISIS
Apa itu Dialisis ?
Dialisis atau Cuci Darah adalah prosedur perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah, sama halnya seperti fungsi ginjal dalam tubuh. Sehingga prosedur ini bisa disebut sebagai pengganti ginjal yang sudah rusak.
Selain melakukan penyaringan dan mengeluarkan toksin-toksin tubuh, hemodialisis turut membantu menyeimbangkan mineral penting, seperti kalsium, kalium, dan natrium serta mengontrol tekanan darah.

Tindakan Dialisis adalah perawatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pengidap gagal ginjal, namun tidak bisa menyembuhkan gagal ginjal.
Dapat dikatakan Dialisis adalah terapi yang berfungsi menggantikan peran ginjal dalam tubuh, yaitu menyaring darah dari limbah, racun dan sisa metabolisme. Terapi ini dibutuhkan oleh pasien yang mengalami gangguan pada fungsi ginjal, seperti pengidap gagal ginjal.

Tujuan Dialisis
Ginjal adalah organ yang bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi pembersihan darah dalam tubuh, sehingga perannya sangat penting. Tetapi, ginjal yang sudah rusak tidak bisa melakukan fungsinya dengan baik, dan salah satu penangannya adalah menggunakan Dialisis. Dengan begitu, tubuh tidak akan menimbun racun akibat kerusakan ginjal.

Dialisis adalah prosedur yang direkomendasikan kepada pasien pengidap gagal ginjal kronis, atau ketika fungsi ginjal pasien telah menurun hingga 15 persen. Hal ini dapat diketahui apabila pasien gagal ginjal mengalami gejala seperti, sesak napas, kelelahan, mual dan muntah. Tujuan dilakukan Dialisis adalah untuk membantu organ ginjal melakukan tugasnya dalam tubuh. Apabila pasien gagal ginjal tidak melakukan transplantasi, maka prosedur ini perlu untuk dilakukan secara rutin. Namun sebelum terlambat, Anda dapat mencegah terjadinya kerusakan ginjal dengan Skrining Fungsi Ginjal.

 

Siapa yang Perlu Menjalani Cuci Darah dan Hasil yang Diharapkan
Cuci darah disarankan bagi penderita pada gagal ginjal, yang berarti bahwa ginjal tidak lagi berfungsi dengan normal dan terdapat uremia (limbah pada darah). Namun, penting untuk dicatat bahwa cuci darah bukanlah jenis tindakan, yang berarti bahwa langkah tersebut tidak dapat menyembuhkan penyakit. Hasil dari gagal ginjal adalah penumpukan uremia dalam aliran darah. Ketika jumlah uremia mencapai tingkat tertentu, pasien akan mulai merasa sakit.
Untuk memutuskan kapan pasien membutuhkan cuci darah, dokter mengukur tingkat kreatinin dan ureum. Semakin tinggi tingkatannya menandakan bahwa ginjal gagal untuk berfungsi secara normal, atau yang dikenal dengan istilah gagal ginjal.

Cara Kerja Dialisis
Terdapat dua jenis cuci darah:
1.    Cuci darah peritoneal
2.    Hemodialisis.

1.    Cuci Darah Peritoneal
Pada tindakan cuci darah peritoneal, jaringan tubuh penderita pada rongga perut digunakan untuk menyaring limbah tubuh. Tindakan ini melibatkan penempatan kateter cuci darah ke dalam rongga perut. Cairan khusus kemudian dimasukkan melalui kateter untuk mencuci rongga perut dan usus. Dinding rongga perut kemudian akan bertindak sebagai penyaring antara cairan dan aliran darah.

Terdapat pula dua jenis cuci darah peritoneal : continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) dan automated peritoneal dialysis (APD). CAPD memungkinkan penderita bergerak dan berfungsi secara normal. Tindakan dapat dilakukan dilakukan sementara penderita berada di tempat kerja, di rumah, atau dimanapun. Kateter yang dimasukkan ke dalam rongga perut dilekatkan pada suatu kantung di sisi lain. Ketika dibutuhkan, penderita menempatkan dialisat ke dalam kantung, yang kemudian dialihkan ke rongga perut melalui kateter. Setelah sekitar empat sampai lima jam, dialisat akan ditarik kembali ke dalam kantung untuk kemudian dibuang.
Penderita yang membutuhkan cuci darah harus memiliki akses yang mudah terhadap tindakan ini. Mereka yang melakukan hemodialisis akan melakukan tindakan ini sebanyak tiga kali seminggu selama 3 sampai 5 jam per sesi. Mereka yang melakukan CAPD tidak harus terus-menerus melapor ke rumah sakit atau pusat cuci darah karena tindakan tersebut dapat dilakukan kapan saja.

2.    Hemodialisis
Hemodialisis adalah perawatan yang dibantu dengan mesin khusus untuk menggantikan ginjal yang rusak dalam melakukan penyaringan darah. Dengan kata lain, mesin ini merupakan ginjal artifisial; (ginjal buatan), yang mana memiliki fungsi sama dengan ginjal.
Cara kerja hemodialisis adalah dimulai dengan menghubungkan aliran darah tubuh ke mesin pencuci darah. Kemudian, darah kotor akan disaring dalam mesin setelah bersih dialirkan kembali kedalam tubuh.
Prosedur hemodialisis menghabiskan waktu sekitar 4 jam per sesinya. Dan prosedur ini perlu dilakukan secara rutin, setidaknya dua sampai tiga sesi setiap minggu.

Kemungkinan Komplikasi dan Risiko Dialisis
Baik cuci darah hemodialisis dan peritoneal memiliki risiko terkait dan kemungkinan komplikasi. Penderita yang melakukan hemodialisis dapat mengalami tekanan darah rendah, gatal-gatal, kram otot, anemia, permasalah tidur, penyakit tulang, kelebihan cairan, tekanan darah tinggi, hyperkalemia (kelebihan kalium dalam darah), perikarditis, depresi, amyloidosis, dan komplikasi akses lokasi.
Di sisi lain, pasien yang melakukan cuci darah peritoneal mungkin mengalami infeksi, kenaikan berat badan, dan pelemahan otot perut.

Bagaimana Mengetahui Apakah Proses Dialisis Berjalan Baik
Tanda Dialisis berhasil adalah ketika pasien bisa merasakan tingkat energi yang lebih baik, serta nafsu makan semakin tinggi. Prosedur ini juga mengurangi garam dan cairan dalam tubuh, sehingga pembengkakan dan gejala sesak napas dapat terminimalisir.
Agar prosedur perawatan ini berjalan optimal, ada baiknya bila pasien mempertahankan berat kering ideal, yaitu berat badan ketika Anda tidak memiliki cairan lebih dalam tubuh. Selain itu, memperbanyak asupan natrium dalam makanan juga akan membantu hemodialisis bekerja optimal.
Ketika prosedur Dialisis mampu berjalan dengan baik, maka tekanan darah akan membaik pula.

Efek Samping Dialisis
Bagi pasien gagal ginjal Dialisis adalah prosedur yang sangat penting untuk dilakukan guna menggantikan peran ginjal. Meski termasuk dalam prosedur yang aman, bukan berarti tidak ada efek samping yang perlu diwaspadai.

Namun, sejauh ini Dialisis adalah prosedur yang cukup aman untuk dilakukan dan jarang menimbulkan komplikasi tertentu. Karena selama prosesnya juga akan dipantau oleh tenaga medis yang berpengalaman serta terlatih.
Nah, untuk meningkatkan keberhasilan proses ini, ada baiknya Anda juga mengiringi dengan gaya hidup sehat, seperti:

•    Menjaga kebersihan askes vaskular dengan air hangat dan sabun
•    Mengurangi aktivitas berat
•    Rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter
•    Mengikuti anjuran diet sehat gagal ginjal
•    Mengikuti instruksi dari dokter terkait obat-obatan yang dikonsumsi

Jadi, kini Anda sudah paham bukan mengenai apa itu Dialisis, cara kerjanya, dan manfaatnya bagi pengidap gangguan ginjal.
Dengan adanya bantuan dari terapi ini, fungsi tubuh yang seharusnya dilakukan oleh ginjal dapat tergantikan sehingga limbah atau zat sisa metabolisme tidak tertahan dalam tubuh.
Dialisis dapat dilakukan dengan mengunjungi Pelayanan Dialisis RS. Palang biru Kutoarjo, kami telah menggabungkan spesialis yang terampil dan berpengalaman dengan teknologi paling canggih.