YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

SKRINING PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK

Skrining penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak adalah upaya penting untuk mendeteksi kelainan jantung yang terjadi sejak lahir. Tujuannya adalah menemukan kelainan jantung sedini mungkin agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Berikut beberapa metode skrining yang umum dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak:

  1. Pemeriksaan Fisik
  • Dilakukan segera setelah bayi lahir atau saat kunjungan kontrol rutin.
  • Dokter akan mendengarkan suara jantung menggunakan stetoskop untuk mendeteksi adanya murmur jantung atau suara tidak normal yang mungkin mengindikasikan masalah pada jantung.
  • Pemeriksaan denyut nadi dan saturasi oksigen juga dilakukan untuk memastikan fungsi jantung dan sirkulasi darah berjalan normal.
  1. Skrining Oksimetri Nadi
  • Alat oksimeter digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah bayi. Kadar oksigen yang rendah bisa menjadi tanda adanya penyakit jantung bawaan yang menghalangi aliran darah beroksigen ke seluruh tubuh.
  • Skrining ini biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir, terutama dalam 24-48 jam pertama.
  1. Ekokardiografi (USG Jantung)
  • Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung bayi dan melihat bagaimana jantung berdetak serta memompa darah.
  • Ekokardiografi bisa memberikan gambaran detail tentang anatomi dan fungsi jantung, sehingga kelainan seperti lubang pada sekat jantung atau penyempitan katup jantung bisa terdeteksi.
  1. Elektrokardiogram (EKG)
  • EKG mengukur aktivitas listrik jantung dan bisa mendeteksi irama jantung yang abnormal (aritmia) yang mungkin terkait dengan kelainan bawaan.
  1. Pemeriksaan Genetik
  • Beberapa kelainan jantung bawaan terkait dengan kelainan genetik atau sindrom tertentu (misalnya, sindrom Down). Pemeriksaan genetik bisa dilakukan jika ada dugaan penyakit jantung bawaan yang disebabkan oleh faktor genetik.
  1. Tes Darah
  • Tes darah untuk memeriksa kadar gas darah, fungsi ginjal, hati, dan jantung, serta untuk mengidentifikasi tanda-tanda adanya kondisi terkait jantung.

 

Pentingnya Deteksi Dini

Penyakit jantung bawaan merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi baru lahir. Deteksi dini memungkinkan intervensi medis yang lebih baik, seperti operasi atau pengobatan, sehingga prognosis anak bisa lebih baik.

Kapan Harus Melakukan Skrining?

Skrining biasanya dilakukan pada bayi baru lahir sebelum mereka meninggalkan rumah sakit. Namun, jika bayi menunjukkan gejala seperti sesak napas, kulit kebiruan (sianosis), pertumbuhan yang terhambat, atau mudah lelah, orang tua harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan evaluasi lebih lanjut.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang metode spesifik atau apakah perlu melakukan skrining pada anak Anda, berkonsultasilah dengan dokter spesialis jantung atau dokter spesialis anak.