YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

CEREBRAL PALSY

Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan perkembangan motorik yang terjadi akibat kerusakan pada otak yang sedang berkembang, biasanya terjadi sebelum, selama, atau segera setelah lahir. CP mempengaruhi kemampuan koordinasi dan kontrol gerakan, keseimbangan, dan postur seseorang. Kondisi ini bersifat permanen tetapi tidak memburuk seiring waktu.

Pengertian Cerebral Palsy

Cerebral Palsy adalah kumpulan gejala yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi otot. Hal ini terjadi akibat kerusakan pada area otak yang mengontrol gerakan selama masa perkembangan, baik itu sebelum lahir (prenatal), saat lahir (perinatal), atau segera setelah lahir (postnatal).

Faktor Risiko Cerebral Palsy

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cerebral palsy meliputi:

  • Prematuritas: Bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi karena otak mereka belum sepenuhnya berkembang.
  • Berat lahir rendah: Bayi yang lahir dengan berat badan sangat rendah lebih rentan terhadap CP.
  • Infeksi selama kehamilan: Infeksi seperti rubella, cytomegalovirus, atau toksoplasmosis dapat mempengaruhi perkembangan otak janin.
  • Komplikasi saat melahirkan: Kekurangan oksigen (asfiksia) saat proses persalinan dapat menyebabkan kerusakan otak.
  • Cacat lahir: Kelainan genetik atau kelainan struktural otak dapat meningkatkan risiko CP.
  • Penyakit ibu selama kehamilan: Misalnya, diabetes atau masalah tiroid pada ibu hamil dapat berpengaruh pada risiko CP.

Penyebab Cerebral Palsy

Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan atau perkembangan abnormal pada bagian otak yang mengontrol gerakan otot. Penyebab ini bisa berbeda-beda, antara lain:

  • Cedera otak sebelum kelahiran: Faktor prenatal seperti infeksi ibu, malformasi otak, atau paparan racun.
  • Komplikasi kelahiran: Masalah saat proses kelahiran yang menyebabkan kekurangan oksigen ke otak (hipoksia).
  • Cedera setelah kelahiran: Infeksi otak seperti meningitis, trauma kepala, atau kondisi lain yang merusak otak selama masa bayi.
  • Kelainan genetik: Meskipun bukan penyebab utama, ada beberapa bukti yang menunjukkan adanya faktor genetik yang berkontribusi.

Pencegahan Cerebral Palsy

Beberapa upaya pencegahan untuk mengurangi risiko cerebral palsy antara lain:

  • Perawatan prenatal yang baik: Mengontrol kondisi kesehatan ibu hamil seperti diabetes dan infeksi serta menghindari paparan racun.
  • Vaksinasi ibu: Untuk mencegah infeksi yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, seperti vaksinasi rubella.
  • Menghindari kelahiran prematur: Pemantauan kehamilan yang ketat dapat membantu mencegah kelahiran prematur.
  • Perawatan neonatal yang baik: Bayi yang lahir prematur atau berisiko tinggi harus mendapatkan perawatan intensif segera untuk mencegah komplikasi yang dapat menyebabkan CP.

Pengobatan Cerebral Palsy

Tidak ada obat untuk menyembuhkan cerebral palsy, namun ada beberapa bentuk terapi dan intervensi yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita CP, antara lain:

  • Terapi fisik: Membantu memperbaiki kemampuan motorik, koordinasi, dan keseimbangan.
  • Terapi okupasi: Mengajarkan keterampilan hidup sehari-hari dan kemandirian.
  • Terapi bicara: Membantu penderita yang memiliki masalah komunikasi.
  • Obat-obatan: Dapat diberikan untuk mengurangi gejala seperti kejang, kekakuan otot (spastisitas), atau rasa sakit.
  • Intervensi bedah: Dalam beberapa kasus, pembedahan dapat dilakukan untuk mengoreksi kelainan pada otot atau sendi.
  • Alat bantu: Penggunaan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, atau alat lain untuk mendukung mobilitas dan keseimbangan.

Intervensi dini dan program rehabilitasi intensif sangat penting untuk membantu penderita cerebral palsy menjalani kehidupan yang lebih baik dan fungsional.