YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

GANGGUAN KESEHATAN MENTAL (Bagian 1)

Gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang memengaruhi suasana hati, pikiran, perilaku, atau kombinasi dari ketiganya, sehingga mengganggu fungsi individu dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan ini bisa bersifat sementara atau kronis, dan memerlukan diagnosis serta penanganan medis yang tepat.

Beberapa contoh gangguan kesehatan mental meliputi:

  1. Depresi: Kondisi ini ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, dan perubahan pola tidur atau nafsu makan. Depresi dapat berlangsung lama dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
  2. Gangguan Kecemasan: Gangguan ini mencakup berbagai kondisi seperti gangguan kecemasan umum, serangan panik, fobia, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Penderita sering merasa cemas berlebihan, takut, atau stres yang sulit dikendalikan.
  3. Bipolar: Gangguan ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, dari depresi yang dalam hingga mania, yaitu periode euforia, hiperaktif, atau impulsif.
  4. Skizofrenia: Gangguan mental kronis yang memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku seseorang. Penderita sering mengalami delusi, halusinasi, dan pola pikir yang kacau.
  5. Gangguan Makan: Termasuk anoreksia, bulimia, dan binge eating disorder, di mana pola makan terganggu oleh gangguan psikologis, seringkali terkait dengan citra tubuh atau kontrol diri.
  6. Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD): Terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis, seperti kekerasan atau kecelakaan. PTSD dapat menyebabkan mimpi buruk, kilas balik, atau kecemasan yang intens.

 

Faktor risiko gangguan kesehatan mental adalah elemen-elemen yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami masalah kesehatan mental. Faktor-faktor ini bisa bersifat genetik, lingkungan, psikologis, dan sosial. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang paling umum:

  1. Faktor Genetik dan Biologis
  • Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki gangguan kesehatan mental, risiko seseorang untuk mengalami gangguan serupa bisa meningkat.
  • Ketidakseimbangan kimia otak: Ketidakseimbangan neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, atau norepinefrin dalam otak dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku seseorang.
  • Kondisi medis: Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan tiroid dapat memengaruhi kesehatan mental.
  • Perubahan hormon: Misalnya, fluktuasi hormon selama masa pubertas, kehamilan, atau menopause dapat memicu gejala kesehatan mental tertentu.
  1. Trauma dan Pengalaman Hidup
  • Pengalaman masa kecil yang buruk: Penyalahgunaan fisik, emosional, atau seksual, serta pengabaian, dapat meningkatkan risiko gangguan mental di masa dewasa.
  • Kehilangan atau peristiwa traumatis: Kematian orang terdekat, perceraian, atau bencana alam dapat memicu stres berlebihan dan gangguan seperti depresi atau PTSD.
  • Pengalaman kekerasan atau intimidasi: Mengalami atau menyaksikan kekerasan, bullying, atau kejahatan dapat meninggalkan dampak psikologis jangka panjang.
  1. Faktor Lingkungan dan Sosial
  • Kondisi sosial-ekonomi: Keterbatasan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, atau layanan kesehatan dapat memperburuk kondisi mental seseorang.
  • Isolasi sosial: Kurangnya dukungan sosial atau hidup dalam kesepian dapat memperburuk kondisi psikologis.
  • Lingkungan rumah dan pekerjaan yang tidak sehat: Konflik di tempat kerja atau di rumah dapat menambah tekanan emosional dan mental.
  1. Penyalahgunaan Zat
  • Alkohol dan narkoba: Penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dapat memicu atau memperburuk gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia.
  • Obat resep: Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang atau penyalahgunaannya dapat menyebabkan efek samping mental, seperti perubahan suasana hati atau kebingungan.
  1. Faktor Psikologis dan Kepribadian
  •  Kecenderungan kepribadian: Individu dengan kepribadian tertentu, seperti rendah diri, perfeksionis, atau mudah cemas, lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental.
  •  Ketidakmampuan mengelola stres: Orang yang tidak memiliki keterampilan untuk mengelola stres cenderung lebih mudah terkena gangguan kecemasan atau depresi.
  1. Pengaruh Budaya dan Media
  • Stigma sosial: Pandangan negatif terhadap gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan rasa malu atau enggan mencari bantuan, yang memperburuk kondisi.
  • Pengaruh media: Media sosial dan tekanan untuk mencapai standar tertentu dapat memicu masalah citra tubuh, kecemasan, atau depresi, terutama di kalangan remaja.
  1. Perubahan Hidup yang Signifikan
  • Transisi besar: Perubahan hidup yang besar seperti pensiun, pindah ke tempat baru, atau perubahan karier bisa memicu stres dan kecemasan.
  • Perubahan mendadak: Situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau diagnosis penyakit yang serius dapat meningkatkan risiko gangguan mental.

Semakin banyak faktor risiko yang dihadapi seseorang, semakin besar kemungkinan mereka mengalami gangguan kesehatan mental. Namun, adanya faktor-faktor pelindung, seperti dukungan sosial, kesehatan fisik yang baik, dan keterampilan mengatasi masalah, dapat membantu menurunkan risiko tersebut.

Lalu bagaimana cara mencegah gangguan kesehatan mental? Silakan ikuti berita kami selanjutnya.