YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

ANTIBIOTIK

Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan pertumbuhan bakteri di tubuh. Antibiotik tersedia dalam bentuk pil, kapsul, salep oles, obat tetes, hingga obat suntik.

Jenis Antibiotik

NO

Golongan Antibiotika

Contoh

1

Golongan Penicilin

Amoxicilin , Ampicilin,

2

Golongan Cephalosporin

 

 

Generasi  I

Cefazolin, Cephalexin, Cefadroxyl

 

Generasi II

Cefuroxime, Cefprozil

 

Generasi III

Ceftriaxone, Cefotaxime, Ceftacidime, Cefixime

 

Generasi IV

Cefepime, dan Cefpirome

 

Generasi V

Ceftaroline

3

Golongan Carbapenem

Meropenem, Imipenem, Doripenem

4

Golongan Aminoglikosida

Genatamisin, Amikasin, Kanamisin, Meomycin, dan Streptomicin

5

Golongan Fluoroquinolon

Ciprofloxacin, Levofloxacin, Moxifloxacin, dan Norfloxacin

6

Golongan Macrolida

Erytromicin. Azitromicin, Clindamicin, dan Clarithromycin

7

Golongan Monobactam

Aztreonam

8

Golongan Antibiotik lainnya

Vancomycin, Doxyciclin, Trimetropin, Rifampicin, Cotrimoxazol, Kloramfenicol, Fosfomisin, Linezolide

 

Mengapa dokter meresepkan antibiotik?

Antibiotik diresepkan hanya jika ada tanda-tanda infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Adapun tanda-tanda infeksi sebagai berikut:

  1. Rubor (kemerahan), ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.
  2. Calor (Panas)
  3. Tumor (Bengkak)
  4. Dolor (Nyeri)

Namun hal ini harus ditegakkan diagnosisnya oleh dokter

 

Antibiotik harus dihabiskan serta dikonsumsi sesuai petunjuk dan resep dari dokter agar obat bisa bekerja dengan efektif dalam mengobati penyakit. Bila tidak dikonsumsi sesuai aturan atau tidak dihabiskan, justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Penggunaan antibiotik harus memperhatikan waktu, frekuensi, dan durasi pemberian. Aturan minum antibiotik yang benar adalah dengan membagi waktu 1 hari (24 jam) sesuai dengan berapa kali antibiotik harus digunakan dalam sehari.

Aturan penggunaan antibiotik sebagai berikut:

1. 3 kali sehari: setiap 8 jam, misalnya pukul 6 pagi, pukul 2 siang, dan pukul 10 malam.

2. 2 kali sehari: setiap 12 jam, misalnya pukul 6 pagi dan pukul 6 sore.

3. 1 kali sehari: setiap 24 jam, misalnya pukul 6 pagi setiap hari atau jam 6 sore mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh apoteker

 

Selain memperhatikan aturan pakainya, Anda juga harus menghabiskan antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter. Jadi, meski gejala penyakit atau keluhan yang dirasakan sudah mereda, antibiotik tetap harus dihabiskan karena bakteri penyebab penyakit di tubuh belum tentu hilang sepenuhnya.

Jiika dikonsumsi secara tidak tepat atau tidak dihabiskan, antibiotik justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini adalah kondisi yang bisa terjadi bila antibiotik tidak dihabiskan:

  1. Resistensi antibiotik atau kuman penyebab penyakit menjadi kebal terhadap antibiotik yang diberikan
  2. Infeksi tidak benar-benar sembuh
  3. Infeksi muncul kembali

 

Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika antibiotik tidak lagi efektif dalam membunuh bakteri yang menginfeksi tubuh. Resistensi antibiotik menyebabkan bakteri tetap berkembang biak dan sulit diobati atau dapat dikatakan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik. Dengan kondisi tersebut penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap pengobatan mengakibatkan bertambah lamanya seseorang menderita suatu penyakit, meningkatnya resiko kematian dan semakin lamanya masa rawat inap di rumah sakit. Dokter dan penyedia layanan kesehatan serta apoteker harus mencari jenis antibiotik lain atau kombinasi obat-obatan, yang akan mengobati infeksi lebih efektif.

 

Badan lemas dan berkeringat setelah minum antibiotik bisa disebabkan oleh efek samping obat. Efek samping ini bisa terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan obat yang diminum

Selain efek samping obat, beberapa hal lain yang bisa menyebabkan badan lemas dan berkeringat setelah minum obat, antara lain: reaksi alergi, dan juga interaksi obat .

Jika mengalami efek samping dari antibiotik, dapat dilakukan beberapa hal berikut:

  1. Memperbanyak istirahat
  2. Kenakan pakaian yang bahannya lembut dan menyerap keringat
  3. Jaga sirkulasi udara di ruangan
  4. Cukupi kebutuhan asupan harian dengan memilih makanan yg bergizi tinggi
  5. Cukupi asupan cairan dengan mengonsumsi air putih

 

Jika terjadi allergi dan reaksi lain yang lebih berat, seperti demam tinggi yang tidak kunjung reda, jantung berdebar, sesak, mual, muntah, pusing, lemas, atau keluhan lain yang lebih berat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

 

Jadi penggunaan antibiotik yang bijak harus mengingat hal di bawah ini ya….

1. Tidak membeli antibiotik sendiri tanpa resep dokter.

2. Tidak menggunakan antibiotik untuk infeksi selain yang disebabkan oleh bakteri.

3. Tidak menyimpan atau menyetok antibiotik di rumah.

4. Tidak memberikan antibiotik sisa kepada orang lain.

5. Tanyakan kepada apoteker mengenai informasi obat antibiotik.

6. Habiskan antibiotik sesuai dengan aturan pakai.

 

INGAT….

TANYA OBAT TANYA APOTEKER YAAA...