YAYASAN SWANA SANTA PALANG BIRU
    RUMAH SAKIT PALANG BIRU KUTOARJO
    Jl. Marditomo No. 17 Kutoarjo Purworejo | Call (0275) 641425, 641650 | Ambulance (0275) 641428
    E-mail : rspb_kta@yahoo.co.id | Nomor Layanan Pengaduan : 0812 2909 6818 (Whatsapp)

DAMPAK SAMPAH PLASTIK BAGI KESEHATAN

Sampah plastik adalah limbah yang berasal dari bahan plastik, seperti botol air mineral, kantong plastik, sedotan, kemasan makanan, dan berbagai produk plastik lainnya. Plastik sulit terurai secara alami, membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terdekomposisi sepenuhnya.

Sampah plastik mengandung berbagai bahan kimia yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa kandungan utama dalam plastik.

  1. Polimer Plastik Utama

Polimer adalah bahan dasar plastik yang berasal dari minyak bumi atau gas alam. Beberapa jenis polimer utama dalam plastik adalah:

  1. Polietilena (PE): Digunakan dalam kantong plastik, botol, dan kemasan makanan.
  2. Polipropilena (PP): Terdapat dalam tutup botol, wadah makanan, dan karung plastik.
  3. Polivinil Klorida (PVC): Digunakan dalam pipa, kabel listrik, dan beberapa kemasan plastik.
  4. Polistirena (PS): Ditemukan dalam styrofoam dan kemasan makanan.
  5. Polietilena Tereftalat (PET): Digunakan dalam botol minuman dan serat tekstil.
  6. Polikarbonat (PC): Digunakan dalam botol bayi, wadah makanan, dan kaca plastik.

 

  1. Bahan Kimia Berbahaya dalam Plastik

Selain polimer, plastik mengandung berbagai zat tambahan yang berfungsi meningkatkan fleksibilitas, daya tahan, atau warna. Namun, beberapa zat ini memiliki dampak negatif bagi kesehatan:

  1. Bisphenol A (BPA)
    • Sering ditemukan dalam botol plastik, lapisan kaleng, dan wadah makanan.
    • Mengganggu sistem hormon, meningkatkan risiko gangguan reproduksi dan kanker.
  2. Phthalates
    • Digunakan sebagai pelembut plastik dalam PVC dan mainan anak-anak.
    • Berisiko menyebabkan gangguan hormon, cacat lahir, dan masalah kesuburan.
  3. Dioksin
    • Terbentuk saat plastik PVC dibakar.
    • Bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan serta gangguan sistem imun.
  4. Styrene
    • Ditemukan dalam polistirena (styrofoam) dan dapat larut dalam makanan panas.
    • Berpotensi menyebabkan kerusakan saraf dan meningkatkan risiko kanker.
  5. Formaldehida
    • Digunakan dalam pembuatan beberapa jenis plastik dan resin.
    • Dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan risiko kanker.

Sampah plastik dapat menyebabkan berbagai penyakit akibat kandungan bahan kimia berbahaya dan pencemaran lingkungan yang dihasilkannya. Berikut beberapa penyakit yang dapat timbul akibat sampah plastik:

  1. Penyakit Pernapasan
  • Pembakaran sampah plastik menghasilkan dioksin, furan, dan karbon monoksida, yang dapat menyebabkan asma, bronkitis, pneumonia, dan kanker paru-paru jika terhirup dalam jangka panjang.
  • Polusi udara dari mikroplastik juga berisiko memperburuk alergi dan gangguan paru-paru kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  1. Gangguan Pencernaan
  • Mikroplastik dalam makanan dan minuman dapat mengiritasi saluran pencernaan, menyebabkan sakit perut, diare, sembelit, atau peradangan usus.
  • Paparan jangka panjang dapat berisiko menyebabkan sindrom iritasi usus (IBS) dan gangguan metabolisme.
  1. Gangguan Hormon dan Reproduksi
  • Plastik mengandung zat kimia seperti Bisphenol A (BPA) dan phthalates, yang dapat mengganggu sistem hormon.
  • Pada pria, paparan BPA dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma, sedangkan pada wanita dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan menstruasi tidak teratur.
  1. Penyakit Kanker
  • Dioksin dan zat kimia lain dalam plastik memiliki sifat karsinogenik, yang meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara, prostat, dan paru-paru.
  • BPA yang terdapat dalam plastik makanan dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
  1. Gangguan Saraf dan Otak
  • Paparan zat kimia dalam plastik dapat memengaruhi perkembangan otak, terutama pada anak-anak, menyebabkan gangguan kognitif dan kesulitan belajar.
  • Mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh juga dapat memicu stres oksidatif, yang berkontribusi terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
  1. Infeksi Kulit dan Luka
  • Sampah plastik yang menumpuk di lingkungan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus penyebab infeksi kulit, bisul, dan penyakit kulit lainnya.
  1. Penyakit yang Disebabkan oleh Vektor Penyakit
  • Sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, lalat, dan tikus, yang dapat menyebarkan penyakit seperti dengue, malaria, leptospirosis, dan kolera.

 

Cara Mengatasi Permasalahan Sampah Plastik

Sampah plastik merupakan masalah global yang berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Untuk mengurangi dampaknya, diperlukan langkah-langkah konkret yang bisa diterapkan oleh individu, masyarakat, dan pemerintah.

  1. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
  • Gunakan tas belanja kain daripada kantong plastik.
  • Bawa botol minum dan wadah makanan sendiri.
  • Hindari penggunaan sedotan plastik, gantikan dengan sedotan stainless atau bambu.
  • Pilih produk dengan kemasan ramah lingkungan.
  1. Daur Ulang dan Pemanfaatan Kembali
  • Pisahkan sampah plastik dari sampah organik untuk didaur ulang.
  • Gunakan kembali botol plastik sebagai pot tanaman atau tempat penyimpanan.
  • Dukung program bank sampah yang mengelola plastik menjadi produk baru.
  1. Menggunakan Alternatif Ramah Lingkungan
  • Gunakan kemasan biodegradable yang mudah terurai, seperti bahan dari pati singkong atau kertas.
  • Pilih produk dengan bahan alami seperti bambu, kayu, atau kaca.
  1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
  • Sosialisasikan bahaya sampah plastik melalui kampanye dan seminar lingkungan.
  • Terapkan program dan komunitas bebas plastik.
  • Ajarkan anak-anak pentingnya mengelola sampah sejak dini.